Lahan Amal Bagi Suami : Bersemangat Menafkahi Keluarga

shares

Advertisement
Nafkah menggambarkan kewajiban yang wajib dipadati oleh seseorang suami. suatu yang dihukumi harus, apabila dikerjakan pelakunya hendak memperoleh pahala dan juga apabila ditinggalkan, dia berdosa.

dibalik kewajiban seseorang suami membagikan nafkah kepada istrinya, nyatanya ada keutamaan yang luar biasa. terlebih lagi keutamaan ini lebih besar nilainya apabila dibanding dengan besarnya nominal yang dikeluarkan dari seseorang suami bagaikan perwujudan nafkahnya kepada keluarga.

nafkah yang dikasih suami kepada si istri hendak dibalas oleh allah dengan pahala yang besar. allah tidak hendak menyia - nyiakan tiap tetesan keringat yang keluar dari badan suami dalam rangka mencari sesuap nasi buat keluarganya. perihal ini senada dengan apa yang diinformasikan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“tidaklah kalian menafkahkan harta yang sekedar demi mengharap ridha allah, melainkan kalian hendak diberi pahala sampai tiap suap santapan yang masuk ke mulut istrimu. ”[1]

terdapat pahala sampai pada tiap suap santapan yang masuk ke mulut istrinya. perihal yang demikian ini menggambarkan lahan amal untuk seseorang suami. karna itu, sepatutnya para suami bergairah dalam mencari nafkah buat keluarganya. bukan berupaya sekedarnya, terlebih cuma bermalas - malasan di rumah. begitu, mereka yang menyepelekan nafkah keluarganya hendak menyesal pada hari pertanggungjawaban di akhirat nanti.

lebih luar biasa lagi, nyatanya pahala menafkahi keluarga lebih besar dibanding dengan menafkahkan beberapa yang sama di jalur allah, ataupun buat memerdekakakan budak, ataupun disedekahkan kepada fakir miskin. ini bukan sesuatu statment yang mengada - ada, tetapi di informasikan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“sedinar kalian diinfakkan di jalur allah, sedinar kalian infakkan buat memerdekakan budak, sedinar kalian sedekahkan kepada fakir miskin dan juga sedinar kalian nafkahkan kepada keluargamu, hingga pahala yang amat besar yakni yang kalian nafkahkan kepada keluargamu. ”[2]

mengingat besarnya pahala yang hendak diraih lantaran memadai nafkah keuangan, hingga tiap suami muslim sebaiknya bergairah buat meraihnya. seseorang suami hendak terdorong buat berupaya penuhi nafkah keluarganya dengan trik bekerja sebaik bisa jadi. tidak terdapat lagi kata bermalas - malasan, terlebih menggantungkan pemenuhan kebutuhan setiap hari keluarga kepada orang tua ataupun saudaranya. bukan sekadar duit yang dia cari buat keluarga, namun keridhaan allah. karna beserta dengan keridhaan - nya, terdapat pahala yang besar bagaikan balasan atas intensitas seseorang suami dalam berupaya penuhi kebutuhan keluarganya. [syahida. com]





(sumber: syahida. com)

Related Posts

0 comments:

Post a Comment